PEMBEKUAN PINJAMAN FEDERAL OLEH ADMINISTRASI TRUMP MENJADI ANCAMAN BAGI DUNIA BISNIS?
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/thumbnail/aad64ed4-d0dd-4df5-bc66-1bdd2c9aa7c8.png)
Penulis : Egi Eri Wardhana
Editor: Fafa Dwi Hari Widiyantoro
Surabaya, 30 Januari 2025 – Administrasi Trump baru-baru
ini mengeluarkan kebijakan yang membekukan sementara program pinjaman dan hibah
federal. Langkah ini menuai kontroversi karena berdampak langsung pada berbagai
sektor bisnis yang bergantung pada bantuan keuangan pemerintah.
Dampak Langsung bagi Dunia Usaha
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/gallery/70ad1eb5-09e8-4e16-9641-641f09a56796.png)
Kebijakan
ini menyebabkan ketidakpastian di kalangan perusahaan yang mengandalkan dana
federal untuk ekspansi, riset, dan operasional. Banyak perusahaan besar hingga
usaha kecil mengalami kebingungan mengenai nasib pendanaan mereka. Bahkan,
beberapa proyek yang sudah berjalan pun kini terancam tertunda. Menurut laporan
dari The New York Times, Departemen Energi (DOE) telah mengalokasikan dana
sebesar $46,9 miliar untuk proyek energi bersih dan manufaktur kendaraan
listrik. Namun, dengan adanya pembekuan ini, proyek-proyek seperti pembangunan
pabrik baterai kendaraan listrik oleh BlueOval SK dan StarPlus Energy berada
dalam ketidakpastian.
Sektor yang Paling Terkena Dampak
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/gallery/45c8ed65-485a-4718-904e-1aab9d4812e1.png)
Kebijakan
ini secara khusus menargetkan beberapa sektor, terutama yang terkait dengan
energi hijau dan program inklusi sosial. Office of Management and Budget (OMB) menyebutkan
bahwa dana yang mengarah pada kebijakan Green New Deal, program Diversity,
Equity, and Inclusion (DEI), serta inisiatif lingkungan lainnya menjadi sasaran
utama pembekuan ini. Berikut adalah sektor-sektor yang berpotensi terkena
dampak:
·
Energi Bersih: Program pendanaan
untuk kendaraan listrik dan teknologi hijau.
· Bisnis
Kecil: Small Business
Administration (SBA) yang mendukung usaha kecil dengan pinjaman hingga $56
miliar per tahun.
·
Industri Manufaktur: Termasuk pendanaan
untuk produksi chip semikonduktor melalui CHIPS Act yang mengalokasikan $39
miliar untuk insentif manufaktur.
Reaksi dari Pelaku Bisnis dan Pemerintah
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/gallery/86b53b3a-1613-47ab-bdba-a3dca1de5845.png)
Ketidakpastian ini memicu
respons cepat dari berbagai pihak. Sejumlah perusahaan otomotif besar, termasuk
Ford dan Stellantis, menyatakan bahwa mereka belum bisa memastikan dampak
langsung dari kebijakan ini terhadap proyek mereka. Di sisi lain, politisi dari
Partai Demokrat mengkritik kebijakan ini karena dianggap sebagai langkah
sepihak tanpa persetujuan Kongres. Mereka menegaskan bahwa dana yang telah
dialokasikan oleh legislatif tidak bisa dihentikan begitu saja oleh eksekutif. Sementara
itu, Gedung Putih menyatakan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari tinjauan
ulang untuk memastikan dana digunakan secara efisien dan sesuai dengan
prioritas nasional.
https://edition.cnn.com/2025/01/29/business/trumps-federal-grant-loan-halt-business/index.html
https://www.nytimes.com/interactive/2025/01/28/upshot/federal-programs-funding-trump-omb.html
https://www.whitehouse.gov/fact-sheets/2025/01/omb-q-a-regarding-memorandum-m-25-13/