TIKTOK DIJUAL KE ELON MUSK? RENCANA BESAR MENYELAMATKAN OPERASIONAL DI AS
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/thumbnail/1895aea9-4aa4-4116-8fec-be54a567ba1c.png)
Penulis: Egi
Eri Wardhana
Editor: Fafa
Dwi Hari Widiyantoro
Surabaya, 15 Juni 2025 – TikTok, salah satu platform media
sosial paling populer di dunia, kini menghadapi tekanan besar di Amerika
Serikat. Dengan ancaman larangan operasi yang akan diberlakukan pada 19 Januari
2025, pemerintah China dilaporkan sedang mempertimbangkan penjualan operasional
TikTok di AS kepada Elon Musk. Langkah ini menjadi salah satu upaya agar
aplikasi tersebut dapat tetap beroperasi tanpa pelanggaran hukum yang
ditetapkan oleh pemerintah AS.
Anacaman Larangan TikTok di AS
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/gallery/2c9d1179-102f-4061-a22f-5852c7ea59ff.png)
TikTok
berada di bawah pengawasan ketat pemerintah AS terkait masalah keamanan data
dan potensi pengaruh asing. Undang – undang baru yang diberlakukan mengharuskan
ByteDance untuk mendivestasikan operasional TikTok di AS sebelum 19 Januari
2025. Jika gagal, aplikasi tersebut terancam dilarang beroperasi di Amerika
Serikat. Kondisi ini memicu diskusi di kalangan pejabat Tiongkok untuk menyusun
rencana darurat. Salah satu opsi yang mencuat adalah penjualan operasional
TikTok di AS kepada Elon Musk.
Elon Musk Menjadi Opsi Potensial
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/gallery/35be22c0-32ba-4a9a-9335-7a1fa9c57ba9.png)
Elon
Musk, pemilik platform media sosial X, disebut-sebut sebagai kandidat potensial
untuk mengambil alih operasional TikTok di AS. Hubungannya yang baik dengan
pemerintah Tiongkok dan presiden terpilih Donald Trump menjadikan Musk sosok
yang strategis untuk menjembatani kesepakatan ini. Menurut laporan Bloomberg dan The Wall Street Journal,
pejabat senior Tiongkok tengah membahas opsi ini sebagai salah satu cara untuk
menjaga agar TikTok tetap beroperasi di Amerika Serikat. Namun, TikTok dan ByteDance
membantah keterlibatan mereka dalam diskusi ini, menyebut laporan tersebut
sebagai “fiksi murni.”
Tantangan Penjualan Tiktok
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/gallery/effdb7b5-db2d-47a8-9bab-61746aa56dcf.png)
Meski
potensi penjualan ini terdengar menarik, beberapa tantangan besar tetap ada,
yakni adanya Algoritma rekomendasi TikTok merupakan “DNA” dari kesuksesan
aplikasi ini. ByteDance diyakini tidak akan menjual algoritma tersebut, yang
dapat membuat akuisisi menjadi kurang menarik bagi pembeli. Selain itu, Pemerintah
Tiongkok memiliki kendali atas ByteDance dan harus menyetujui penjualan apa pun
yang melibatkan teknologi inti TikTok. Serta penjualan TikTok ke Elon Musk
dapat memicu kontroversi di kedua negara, baik terkait isu privasi maupun
monopoli teknologi.
Bagaimana Nasib Selanjutnya ?
Elon
Musk sendiri belum memberikan komentar resmi terkait spekulasi ini. Dalam
pernyataan sebelumnya, Musk menekankan pentingnya kebebasan berbicara dan
menolak larangan terhadap TikTok. Dengan waktu yang semakin mendekati tenggat,
semua mata tertuju pada Mahkamah Agung AS dan ByteDance untuk melihat apakah
solusi politik atau bisnis dapat ditemukan. Penjualan TikTok ke
Elon Musk mungkin memberikan secercah harapan untuk mempertahankan aplikasi ini
tetap beroperasi di AS. Namun, pertanyaan besarnya adalah, apakah ini solusi
terbaik untuk semua pihak?