TREN HARGA EMAS: INVESTASI SAFE HAVEN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN EKONOMI
![](https://statik.unesa.ac.id/ekonomi/thumbnail/05715417-7878-486a-b5b1-97fdcaa4575e.png)
Penulis: Elyada Christi Octavia
Editor: Fafa Dwi Hari Widiyantoro
Surabaya 11 Januari 2025 - Harga emas
kembali menjadi sorotan sebagai pilihan investasi aman (safe haven) di tengah
ketidakpastian ekonomi global. Dalam beberapa pekan terakhir, emas mencatat
kenaikan signifikan, melampaui level $2.670 per troy ons. Hal ini didorong oleh
berbagai faktor, salah satunya kekhawatiran pasar terhadap kebijakan ekonomi
Presiden Trump yang dinilai berpotensi memicu inflasi. Selain itu, data Amerika
Serikat juga kurang memuaskan, seperti laporan sektor pekerja swasta yang tidak
sesuai ekspetasi semakin memperkuat posisi emas sebagai aset perlindungan bagi
para investor.
Kebijakan
moneter Federal Reserve (The Fed) juga berperan penting dalam pergerakan harga
emas. Notulen FOMC terbaru menunjukkan bahwa meski inflasi diperkirakan
melambat, risiko tekanan harga tetap ada. Hal ini mendorong spekulasi bahwa The
Fed akan mengambil langkah yang lebih hati-hati dalam memangkas suku bunga. Di
sisi lain, ketidakpastian mengenai langkah kebijakan Presiden Amerika Serikat,
Trump, termasuk kemungkinan penerapan tarif perdagangan universal menciptakan
kekhawatiran tambahan bagi pasar. Kondisi ini membuat investor mencari
perlindungan di emas yang secara dianggap tahan terhadap inflasi dan guncangan
ekonomi.
Bagi yang
tertarik memanfaatkan tren ini, ada beberapa cara untuk berinvestasi emas.
Investasi fisik seperti membeli emas batangan atau perhiasan bisa menjadi
pilihan utama karena mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat luas. Namun,
bagi mereka yang mencari diversifikasi, Exchange Traded Funds (ETF) berbasis
emas menawarkan cara yang lebih fleksibel dan likuid untuk berinvestasi. Selain
itu, perdagangan emas berjangka juga dapat menjadi pilihan bagi investor yang
lebih berpengalaman, meskipun risikonya lebih tinggi karena melibatkan
leverage.
Sebelum
memutuskan, investor perlu mempertimbangkan tujuan keuangan dan profil
risikonya. Emas fisik cocok untuk mereka yang ingin menyimpan aset jangka
panjang sebagai perlindungan nilai. Sementara itu, ETF dan emas berjangka lebih
cocok untuk investor yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga emas dalam jangka
pendek. Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, emas tetap menjadi instrumen
investasi yang menarik untuk menjaga stabilitas portofolio sekaligus menghadapi
ketidakpastian global.