Wujud Nyata Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat, Dosen Universitas Negeri Surabaya Merancang Mesin Pengolah Kedelai Bahan Baku Tempe dan Penataan Manajemen untuk Kemajuan UMKM
Wujud Nyata Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat, Dosen Universitas Negeri Surabaya Merancang Mesin Pengolah Kedelai Bahan Baku Tempe dan Penataan Manajemen untuk Kemajuan UMKM
Surabaya, 11 Oktober 2023 - Desa
Kedungcangkring memiliki sentra UMKM produsen tempe yang dinaungi oleh PRIM
KOPPTI SUMBER REJEKI. Jumlah anggotanya terdiri dari 35 pengusaha UMKM produsen
tempe. Sentra UMKM ini memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi warga
Kedungcangkring, terutama dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Tujuan
pelaksanaan program PKM ini adalah membantu mitra dalam menyelesaikan
permasalahan prioritas aspek produksi dan aspek manajemen. Permasalahan
prioritas aspek produksi adalah rendahnya kualitas dan kuantitas produksi
pemisahan kulit ari kedelai dan pencampuran ragi-kedelai (peragian) untuk
menghasilkan campuran ragi kedelai yang merata. Sementara itu, permasalahan
prioritas aspek manajemen adalah lemahnya pengelolaan manajemen keuangan. Untuk
menyelesaikan permasalahan produksi diterapkan “Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai
Otomatis Mekanik Motor Listrik” yang mampu melakukan proses pemisahan kulit ari
kedelai dalam satu kali proses produksi secara otomatis, tanpa perlu dilakukan
terpisah melalui perambangan dengan kapasitas produksi ± 200 kg/jam. Selain
itu, untuk mengatasi lamanya proses pencampuran ragi digunakan mesin pencampur
ragi (peragian) dengan kapasitas produksi 45 kg/jam. Sementara
itu, untuk menangani masalah manajemen keuangan dilakukan melalui pelatihan dan
pendampingan dalam membukukan arus keuangan usaha menggunakan buku kas
sederhana. Tim
Pengabdian Kepada Masyarakat Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM)
dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini diketuai oleh Prayudi Setiawan
Prabowo dari Prodi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta beranggotakan
Lucia Tri Pangesthi dari Prodi Tata Boga dan Theodorus Wiyanto Wibowo dari
Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UNESA. PKM
dilaksanakan di UMKM produsen tempe milik M. Yasin yang beralamat di Desa Kedungcangkring,
Jabon, Sidoarjo dengan tema PKM adalah “PKM Penerapan Paket Teknologi Pengolah
Kedelai Bahan Baku Tempe dan Penataan Manajemen untuk Meningkatkan
Produktivitas UMKM Produsen Tempe Kedungcangkring Sidoarjo”. Prayudi
Setiawan Prabowo bersama tim PKM merancang dan membangun mesin pemisah kulit
ari kedelai otomatis mekanik motor listrik, serta mesin pencampur ragi semi
otomatis mekanik motor listrik dan reducer sesuai kebutuhan mitra.. Mesin
pemisah kulit ari kedelai otomatis mekanik motor listrik ini kapasitasnya 200
kg/jam, mampu meningkatkan kapasitas produksi ± 2,5 lebih besar dari sebelumnya
sebesar 75 kg/jam. Sementara itu, mesin pencampur ragi mekanik motor listrik
dan reduser kapasitas produksinya ± 500 kg/jam, mampu meningkatkan kapasitas
produksi pencampuran ragi ± 5 lebih besar dari sebelumnya sebesar 100 kg/jam. Selain
itu, dengan menggunakan mesin pemisah kulit ari kedelai otomasis mekanik motor
listrik, serta mesin pencampur ragi semi otomatis mekanik motor listrik dan
reduser tersebut, UMKM produsen tempe mendapat banyak keuntungan yang
diperoleh. Di antaranya, kuantitas produksi pemisahan kulit ari kedelai dan
pencampuran ragi-kedelai meningkat tajam, kualitas pemisahan kulit ari dan
pencam lebih baik, kualitas tempe yang dihasilkan lebih baik, dan rasanya lebih
enak sehingga lebih diminati konsumen dan daya saing produk meningkat. Tidak
hanya sampai di situ saja, Tim PKM Unesa juga memberikan pelatihan dan
pendampingan mengenai manajemen usaha, khususnya manajemen keuangan kepada UKM
pengrajin sepatu mitra. Upaya tersebut dilakukan, karena kelangsungan hidup UKM
sepatu mitra ini mempunyai dampak sosial dan ekonomi yang langsung dapat
dirasakan oleh pengusaha, karyawan, serta warga masyarakat Desa
Kedungcangkring, Jabon, Sidoarjo dan sekitarnya. Terpisah,
Pemilik UMKM produsen tempe M. Yasin, mengapresiasi sekali apa yang telah
dilakukan oleh Tim PKM dari LPPM Unesa ini. M. Yasin mengungkapkan, “Saya
bersyukur atas kehadiran TIM PKM dari Unesa yang membuat usaha saya lebih baik
dan berpeluang untuk berkembang dan kegiatan semacam ini sangat kami harapkan
sejak dahulu.”. Tim PKM
Unesa juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak DRTPM
yang telah menghibahkan dana untuk menunjang semua kebutuhan PKM sehingga
berjalan dengan lancar dan memberikan kemanfaatan yang signifikan bagi pelaku
UKM Pengolah Kedelai bahan baku tempe Kedungcangkring di Sidoarjo.