NEGOSIASI TARIF AS-UNI EROPA ALAMI KEBUNTUAN, HUBUNGAN DAGANG KEMBALI MEMANAS

Penulis: Fafa Dwi Hari Widiyantoro
Surabaya, 16 April 2025 - Proses negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan Uni Eropa kembali mengalami kebuntuan. Pembicaraan yang diharapkan dapat meredakan ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi besar dunia itu justru menunjukkan tanda-tanda stagnasi. Ketidaksepakatan terkait berbagai isu tarif, terutama pada produk baja dan aluminium, menjadi pemicu utama mandeknya dialog.
Sejak pemerintahan Presiden Joe Biden mengambil alih, hubungan dagang antara AS dan Eropa sempat mencair, khususnya dengan upaya mencabut sebagian tarif era Trump. Namun, belakangan, upaya menuju kesepakatan yang lebih permanen terganjal oleh perbedaan kebijakan industri dan pendekatan proteksionis yang masih terasa di kedua belah pihak. Uni Eropa menginginkan jaminan jangka panjang atas akses pasar untuk produknya, sementara AS tetap kukuh pada kebijakan yang mendukung industri domestik. Situasi ini memicu kekhawatiran bahwa kedua pihak dapat kembali saling mengenakan tarif balasan, yang bisa mengganggu stabilitas perdagangan global.
Di sisi lain, mandeknya negosiasi ini juga berimplikasi pada sektor industri yang lebih luas, mulai dari otomotif hingga teknologi. Para pelaku industri pun mendesak pemerintah masing-masing untuk segera menemukan jalan tengah agar rantai pasok global tidak semakin terganggu. Ketidakpastian yang berlarut-larut ini menjadi tantangan tersendiri bagi ekonomi global yang tengah berjuang pulih dari berbagai tekanan, termasuk dampak perang dagang, krisis geopolitik, dan ketegangan lainnya di kawasan Asia-Pasifik. Dunia kini menanti langkah strategis dari Washington dan Brussels untuk meredakan ketegangan tersebut.
Bisnis.com
(16 April 2025). Negosiasi Tarif antara AS dan Uni Eropa Mandek. Diakses
pada: https://ekonomi.bisnis.com/read/20250416/620/1869566/negosiasi-tarif-antara-as-dan-uni-eropa-mandek