EKONOMI HIJAU: PILAR STRATEGIS PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN INDONESIA

Penulis; Elyada Christi Octavia
Editor: Fafa Dwi Hari Widiyantoro
Surabaya, 24 Februari 2025 - Saat ini, dunia sedang menghadapi tantangan besar terkait perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global. Namun, pertumbuhan ekonomi yang pesat sering kali berdampak negatif terhadap lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, konsep ekonomi hijau menjadi solusi yang menjanjikan, menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan.
Ekonomi hijau adalah pendekatan pembangunan yang menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara efisien dan ramah lingkungan. Di Indonesia, pemerintah telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk mendorong ekonomi hijau, seperti pengembangan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang lebih baik, dan konservasi hutan. Misalnya, program Energi Baru dan Terbarukan (EBT) bertujuan untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional hingga 23% pada tahun 2025. Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga membuka peluang investasi dan penciptaan lapangan kerja di sektor energi bersih.
Sektor pertanian juga menjadi fokus dalam ekonomi hijau. Praktik pertanian berkelanjutan, seperti pertanian organik dan agroforestri, dapat meningkatkan produktivitas lahan sekaligus menjaga kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati. Program Kampung Iklim yang diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong masyarakat untuk beradaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim melalui kegiatan ramah lingkungan di tingkat lokal. Inisiatif ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam mewujudkan ekonomi hijau.
Dalam konteks global, ekonomi hijau juga membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. Produk-produk ramah lingkungan memiliki nilai tambah dan permintaan yang tinggi di pasar global. Dengan mengembangkan industri hijau, Indonesia dapat meningkatkan ekspor dan menarik investasi asing yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Implementasi ekonomi hijau di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan teknologi, dan pendanaan menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat untuk mengatasi kendala tersebut.
WRI INDONESIA (29 Mei 2024) Meninjau Keadaan Ekonomi Hijau Indonesia: Bagaimana
seharusnya strategi kita melangkah ke depan?. Diakses pada: https://wri-indonesia.org/id/wawasan/meninjau-keadaan-ekonomi-hijau-indonesia-bagaimana-seharusnya-strategi-kita-melangkah-ke-0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL (27 Juli 2021)
Pemerintah Optimis EBT 23% Tahun 2025 tercapai. Diakses pada: https://www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-ketenagalistrikan/pemerintah-optimistis-ebt-23-tahun-2025-tercapai#:~:text=Penggunaan%20energi%20baru%20terbarukan%20diangap,pada%20tahun%202025%20dapat%20tercapai.
http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/images/docs/PROKLIM%20PROGRAM%20KAMPUNG%20IKLIM.pdf